19 Juni 2014 21:04Diperbarui: 20 Juni 2015 03:062201
14031609691251970952
Reog merupakan kesenian yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Seni Reog merupakan seni tari yang diambil dari sebuah cerita pemberontakan Ki Ageng Kutu terhadap rezim Bhre Kertabhumi, sang raja Majapahit. Reog sampai saat ini sangat diminati para konsumen seni tari tanah air hingga mancanegara. Bahkan, tahun lalu sempat membuat hubungan Indonesia dan Malaysia memanas sebab adanya klaim bahwa kesenian Reog Ponorogo adalah berasal dari Malaysia.
Begitu terkenalnya Reog Ponorogo hingga daerah Provinsi Jawa Timur pun diidentikan dengan lambang Reog Ponorogo. Kesenian tari ini sendiri merupakan perpaduan antara unsur positif dan unsur negatif, unsur positif terletak pada kegagahan sang Warok.
1403161035525958512
Sementara kekuatan negatif terletak pada Reog berkepala singo barongnya dengan beranggota para Jathilan (kesatria berkuda) sebagai berikut.
14031614001234533324
Sampai saat ini, ketika Anda sempat menonton pementasan Reog Ponorogo, pastinya yang menjadi fokus perhatian Anda adalah pada si Reognya.
Membahas mengenai Reognya, tentu hendaknya diketahui bahwa Reog sendiri terdiri dari kepala singo barong yang terbuat dari kayu yang diukir seperti harimau dengan kaitan rotan dan bambu di tempat penggigitnya. Beratnya sekitar 30 kilogram. Ketika Anda memakainya, jika tak kuat maka gigi Anda akan mengalami kesakitan atau bahkan rontok (jawa : prothol). Selain kepala singo barong, Reog juga memiliki dadak merak yang terbuat dari bambu yang dipilin dan dianyam dikombinasikan dengan rotan. Berat dari dadak merak ini sekitar 30 kilogram lebih sedikit. Lalu dihiasi dengan bulu-bulu burung merak (bisa merak asli bisa juga bulu sintetik). Setelah dikaitkan kepada kepala singo barong, dibagian samping ikatan kepala singo barong dan dadak merak dihiasi dengan kain bludru hijau, hiasan berupa burung merak, dan pernak-pernik untuk memberikan identitas dan nama Reog.
Teknik Dasar Memainkan Reog
Terdapat teknik dasar dalam memainkan Reog yang total beratnya mencapai 60 kilogram, sebenarnya ada tekniknya (bagi yang ingin mencoba), hehe....yaitu sebagai berikut :
1. Songgo Pundak, yaitu posisi titik berat dari Reog kita alihkan pada pundak kita yang tadinya bertitik berat pada kepala dan gigi kita, misalnya saat melapas tangan seperti berikut.
1403159693167599409
2. Songgo Tangan, ini adalah tekni bagi Anda yang masih pemula (seperti pengalaman penulis), dengan menumpukan berat Reog tersebut pada kedua tangan dan gigi serta kepala dengan posisi berikut.
14031598141834641394
3. Songgo Wojo, yaitu teknik pengalihan tumpuhan berat Reog saat menari pada gigi dan kepala, dengan posisi sebagai berikut.
1403160042123471662
4. Usahakan badan tetap seimbang dengan sedikit merundukkan badan dengan titik berat terletak pada bagian tubuh belakang, serta dengan kuda-kuda kaki yang kuat.
5. Suatu benda akan terasa lebih berat jika benda tersebut bergerak, karena efek relativitas seperti hukum Einstein. Sama halnya dengan memakai Reog, jika Anda bergerak maka bebannya akan lebih dari 60 kilogram. Oleh karena itu, maka Anda hendaknya harus berlatih dengan sungguh-sunggu sebelum mencoba.
6. Sebagai tambahan saat latihan, Anda harus bisa mengangkat sebuah meja mini dengan hanya menggunakan gigi Anda dan sering melakukan hand stand sambil menggigit sebuah kayu bambu agar memperkuat daya gigit Anda terhadap kepala singo barong Reog.
7. Anda harus yakin bahwa Anda bisa, karena tanpa sugesti, mungkin bisa mematahkan leher Anda (berbahaya).
Demikian sedikit share pengalaman mencoba memainkan Reog Ponorogo, Jawa Timur.
ponorogo
senitari
reog
jokoadenursiyono
freez
catatan
lifestyle
RESPONS : 0
REKOMENDASI UNTUK ANDA
Seribu Puisi Kalah dengan Satu Pernyataan
Pemanfaatan Media Pembelajaran di Era Teknologi Informasi
Semua Cerita tentangmu
Pasar Tradisional Membangun Ekonomi Kerakyatan
Fabel - Gizem [Bagian 2]
Keluarga Korban Lion Air JT 610 Dilarang Gugat Boeing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar